Anak Tuhan & Konsep Reinkarnasi

KONSEP REINKARNASI TUHAN

Konsep reinkarnasi Tuhan yang datang kedunia sebagai seorang manusia, mungkin diterima oleh sebagian besar orang Kristen karena merupakan bayangan Tuhan yang nyata, konsep ini jauh lebih mudah untuk dimengerti daripada konsep Tuhan yang abstrak yang tidak mungkin bisa di lihat.

Konsep inkarnasi Tuhan ini bagaimana sempurnanya kelihatan di permukaan, pada kenyataanya tidak benar/tidak konsisten secara filosofi ketuhanan karena alasan-alsan sbb:

Konsep Inkarnasi Tuhan merupakan kesalahan, karena konsep ini mengarahkan pendekatan manusia kepada Tuhannya hanya secara fisik.. Tujuan penurunan ayat adalah untuk memberi inspirasi agar manusia bisa mendekatkan diri secara bathin kepada Tuhannya, dan bukan Tuhan datang sendiri kedunia secara fisik untuk meyakinkan manusia.

Merupakan suatu ketidak adilan jika Tuhan harus datang sendiri hanya kepada seklompok manusia tertentu, sedangkan untuk manusia-manusia yang lain Tuhan hanya mengutus utusanya.

Kita selalu diajarkan bahwa Tuhan mencintai semua orang tanpa membeda-bedakan, tetapi kenapa Tuhan harus menurunkan seseorang sebagai anugerah bagi sekelompok orang sedangkan yang lainya tidak?

Konsep Tuhan datang ke dunia dan mengalami penderitaan sendiri bertentangan dengan sifat Maha tinggi Tuhan itu sendiri.

Alasan bahwa Tuhan sangat cinta kepada manusia sehingga Dia yang harus memikul penderitaan manusia karena kesalahanya, merupakan alasan yang sukar deterima, karena cinta Tuhan kepada manusia tidak berarti bertambah dengan Menukar penderitaan manusia kpd diri Tuhan itu sendiri.Konsep ini merupakan konsep ortodock dan tidak perlu, karena Cinta Tuhan kepada manusia sudah diberikan dengan sifatNya Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pengampun.

Konsep Tuhan ber Inkarnasi, merupakan konsep yang bertentangan, karena orang yang diimajinasikan sebagai reinkarnasi Tuhan yaitu Yesus, mempunyai dua sifat yang sangat bertolak belakang. Perbedaan ini antara dunia disini yaitu Bumi dengan Dunia sana"Surga"

Pertama dikemukakan oleh Plato. Ia menyatakan bahwa Dunia itu berubah, tdk sempurna dan terbatas, sedangkan Surga tidak. Konsep sama juga berlaku untuk perbandingan manusia dan Tuhan. . #27 (The Debate about Christ, Don Cuppit, p.25)

Pada konsep Yesus sebagai inkarnasi Tuhan, Yesus dianggap sebagai pemersatu dua kutub yang berbeda. Sebagai Tuhan dia adalah tidak terbatas, sempurna dan Maha kuasa, tetapi sebagai manusia dia adalah terbatas, tidak sempurna dan tidak Maha Kuasa. Karena Yesus itu satu orang, maka dia menyandang dua sifat berurutan yang bertentangan sebagai orang yang terbatas dan tak terbatas, tidak mampu mengatasi semua keinginan dan mampu mengatasi semua keinginan, tidak sempurna dan sempurna dst....

Jika ajaran itu sendiri mengandung pertentangan didalamnya, maka konsep bahwa Tuhan Berinkarnasi menjadi Yesus, bukan cuma sekedar salah, tetapi merupakan bentuk kebohongan yang besar.

Konsep Inkarnasi Tuhan menjadi Yesus sebagai juru selamat yang mengajarkan bahwa penebusan dosa hanya bisa dicapai jika mempercayai Yesus, juga merupakan konsep yang tidak adil, karena berarti orang yang hidup sebelum Yesus mirip orang-orang tidak beruntung yang tidak bisa ditebus dosanya.

Konsep Tuhan berinkarnasi menjadi Yeus bertentangan dengan ayat sebagai berikut:
"No man shall see me and live" #28 (Exodus 33:20)
(Tdk seorangpun bisa melihatku dan hidup)

Jika Tuhan datang ke dunia menjelma sebagai seorang manusia, terlihat oleh manusia, bisa diraba oleh manusia, maka ayat diatas harusnya SALAH serta tidak ada mempunyai arti.

Konsep Yesus sebagai reinkarnasi Tuhan, juga mengundang pertanyaan serius tentang kemampuan Tuhan.

YESUS ANAK ALLAH

Salah satu gelar yang diberikan kepada Yesus adalah Anak Allah. Sebelum kerasulan Yesus serta pada masa kerasulan Yesus, gelar anak Allah ini tidak memberikan arti dan konotasi syirik.

Orang-orang Yahudi dan Israel sangat paham bahwa istilah anak Allah adalah simbolik belaka, mereka memahami seseorang dengan gelar anak Allah, berarti ia adalah orang yang sangat diperhatikan Allah, dibimbing secara langsung, diunggulkan dari manusia lain, diberi wahyu & mukjizat, pendek kata Anak Allah adalah hamba pilihan Allah.

Tetapi 40 tahun setelah kerasulan Yesus, yaitu ketika agama Kristen lahir dan mulai dianut oleh orang-orang penyembah berhala maka gelar anak Allah tersebut mulai bergeser maknanya, yang semula berarti hamba pilihan Allah kini mulai menjadi bermakna syirik, yaitu Yesus sebagai Tuhan karena dia adalah Anak Allah.

Perubahan makna ini ternyata berakibat FATAL, karena mau tidak mau akan menyebabkan banyaknya Tuhan dalam agama Kristen, karena gelar anak Allah ini, ternyata tidak dimiliki oleh Yesus saja tetapi nabi-nabi yang lain juga mendapatkan gelar anak Allah.


Gelar Anak Allah kepada nabi Ya’kub :
“...Israel (Ya’kub) ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung...” Keluaran 4:22-23

Gelar Anak Allah kepada nabi Daud :
"Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. " Samuel 7:13

Gelar Anak Allah kepada nabi Adam :
"“... anak Adam, anak Allah,” Lukas 3:38

Gelar Anak Allah kepada orang-orang Israel :
"....datanglah anak-nak Allah menghadap Tuhan. Ayub 1:6

Jadi kalau ingin konsisten Yesus sebagai Tuhan karena gelar anak Allah, maka nabi Adam, Ya’kub, Daud dan orang-orang Israel juga harus dijadikan Tuhan karena mereka juga mendapatkan gelar anak Allah, sehingga ada tuhan Adam, tuhan Ya’kub, tuhan Daud dan tuhan Israel,

bahkan firman Allah kepada nabi Daud :
"Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini” Mazmur 2:7

pada ayat tersebut sangat ekstrim dan amat jelas nabi Daud disebut sebagai anak Allah bahkan dikatakan selanjutnya telah Kuperanakkan, semestinya nabi Daud lebih dulu dijadikan Tuhan ketimbang Yesus, karena tidak ada ayat tentang Yesus se-ekstrim nabi Daud.

Yesus sendiri sebenarnya tidak pernah mengatakan dirinya se-bagai anak Allah bahkan secara lembut Yesus malah mengalihkan penyebutan anak Allah bagi dirinya menjadi anak manusia :

“...apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak", Jawab Yesus: "...kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa....” Matius 26:63-64

rupanya Yesus tidak ingin umatnya salah paham dlm memaknai anak Allah sehingga Yesus harus mengalihkan penyebutan dirinya menjadi anak manusia

Yesus juga menyebut dirinya di banyak ayat dengan sebutan anak manusia sebagai bukti bahwa dirinya memang anak manusia, berikut ini beberapa contoh dari sekian banyak ayat Yesus menyebut dirinya sebagai anak manusia :

Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia (Yesus) tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya” Matius 8:20

Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia” Matius 17:22


Lebih jauh Gereja mempunyai tiga lagi alasan untuk mendukung konsep "Yesus Anak Tuhan" yaitu:

1- Yesus diberkahi dengan Roh- Kudus atau Roh Suci.
2- The virgin birth / Kelahiran dari Sang Prawan
3- The nature of his miracles/ Sifat alam dari Mukjizatnya

Injil memang dengan jelas menyatakan bahwa Yesus diberkahi dengan Roh Kudus.

Namun demikian Injil juga ternyata menyebutkan bahwa bukan cuma Yesus yang diberkahi dengan Roh Kudus, ayat berikut menyatakan bahwa John (Yahya) juga diberkahi dengan Roh Kudus:

"He will also be filled with the Holy Spirit." #30 (Luke 1:15)
(Dia juga diberkahi dengan Roh Kudus)

Kita juga di ajari hal yang sama tentang Zakaria , ayah Yahya yang lurus. Dia juga diberkahi dengan Roh Kudus

"filled with the Holy Spirit" #31 (Luke 1:67)
(Dia diberkahi dengan Roh Kudus)

Sekarang marilah kita lihat apa arti sebenarnya dari Roh Kudus.

Pada waktu 200 th pertama setelah Yesus wafat, ketika Konsep trinitas belum dipakai oleh Gereja, Roh Kudus masih dimengerti sebagai Malaikat yang berkedudukan tinggi, bukan sebagai salah satu unsur dari Tuhan. Definisi ini didukung oleh beberapa ayat didalam Injil . Ayat-ayat tsb antara lain adalah :

"Now the birth of Jesus Christ was as follows: After his mother Mary was betrothed to Joseph, before they came together, she was found with child of the Holy Spirit" #32 (Mathew 1:18)

Sekarang perhatikan ayat ini:
"Now in the sixth month the angel Gabriel was sent by God to a city of Galilee called Nazareth, to a virgin betrothed to a man called Joseph of the house of David. The virgin's name was Mary." #33 (Luke 1:26-27)


Dari dua ayat tersebut kita mengetahui bahwa Roh Kudus dan Jibril merupakan dua hal yang sama.

Dengan demikian arti bahwa seseorang itu diberkahi dengan Roh Kudus sama dengan arti bahwa Tuhan menolong/mendukung orang tersebut dengan Malaikat Jibril sebagai pelindungnya.


"Berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang, karena mereka itu akan disebut
anak-anak Allah" ... (Matius 5:59)



Kembali ke halaman depan